Kamis 10 Mar 2016 16:34 WIB

Surabaya Gelar Gemar Makan Ikan

Konsumsi makan ikan Indonesia rendah
Foto: Google
Konsumsi makan ikan Indonesia rendah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pertanian Kota Surabaya bekerja sama dengan Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR) berencana menggelar gerakan gemar makan ikan laut di Sentra Ikan Bulak (SIB) Kenjeran.

"Kegiatan yang akan digelar di SIB mengundang banyak masyarakat. SIB ini sangat perlu ada event biar ramai," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kota Surabaya Djoestamadji saat melakukan pertemuan dengan Komunitas RAR di SIB Kenjeran, Kamis (10/3).

Menurut dia, gemar makan ikan ini direncanakan pada April mendatang. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Surabaya yang jatuh pada 31 Mei 2016. Untuk materi acaranya, Djoestamadji mengaku belum ada konsep pasti karena akan dibahas lebih detail dengan Komunitas RAR di kantor Dinas Pertanian Surabaya pada Rabu (16/3).

"Kami berharap SIB ke depan bisa ramai dan bisa memberi manfaat khususnya kepada warga setempat," ujarnya.

Terkait tidak ada keinginan pedagang masuk SIB dan memilih kembali berjualan di areal lama, hal itu dikarenakan keberadaan pasar tradisional yang lebih dekat. "Tidak hanya pasar, mereka juga mengaku kalau dekat dengan kampung tempat tinggalnya. Tinggal nyebrang dari rumahnya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek Herman Rifai mengatakan gerakan gemar makan ikan dimaksudkan agar warga Surabaya membiasakan makan ikan laut yang memiliki kandungan protein tinggi.

"Tentunya jika warga khususnya anak-anak dibiasakan makan ikan, maka akan menumbuhkan kecerdasan anak. Tentunya bisa meningkatkan kualitas SDM warga Surabaya," ujarnya.

Herman mengatakan gerakan makan ikan ini nantinya akan melibatkan banyak warga Surabaya khususnya kalangan pelajar, warga setempat, nelayan dan lainnya. "Semoga acara ini menjadi kegiatan tahunan di SIB. Dengan demikian SIB akan menjadi ramai," ujarnya.

Salah satu pedagang ikan asap yang masih bertahan di SIB, Yuyus mengakui bila sepinya pasar membuat para pedagang yang sebelumnya sudah masuk, memilih keluar. "Seperti ikan asap ini. Dulu yang masuk ada 10 pedagang, sekarang tinggal dua. Mereka kembali lagi di dekat THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran," kata Yuyus.

Yuyus memilih bertahan karena dia mempunyai pelanggan yang mengambil di stan. Sementara pedagang yang menyanggong wisatawan, umumnya belum punya pelanggan. "Pelanggan saya rata-rata per hari ambil 60 kilogram ikan asap tiap harinya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement