Kamis 10 Mar 2016 16:11 WIB

Volume Sampah Tangerang 800 Ton per Hari

Sampah
Foto: Antara
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Volume sampah rumah tangga dan pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, setiap hari mencapai 800 ton diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk.

"Saat ini armada pengangkut sampah jumlahnya terbatas, maka peran serta warga untuk mengolah sampah menjadi pupuk sangat diperlukan," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis (10/3).

Ahmed mengatakan saat ini telah dicanangkan "perang" terhadap sampah di wilayah ini, artinya kepedulian seluruh warga dalam mengatasi sampah merupakan suatu keharusan.

Pernyataan tersebut terkait upaya mengurangi sampah dan kebersihan lingkungan dengan cara berbayar kantong plastik di pusat perbelanjaan adalah salah satu langkah terbaik.

Namun upaya pembelian kantong plastik oleh warga tersebut belum berpengaruh signifikan terhadap penurunan volume sampah di wilayah ini.

Meski begitu kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut tentang program plastik berbayar itu harus didukung oleh seluruh warga.

Dia mengatakan volume sampah terbanyak dari pasar tradisional dan rumah tangga, kemudian dari perusahaan.

Sedangkan sampah bertambah bila usai banjir akibat petugas membuang kayu dan bambu bekas yang hanyut sehingga ditumpuk pada suatu tempat.

Demikian pula tumpukan sampah plastik dan perabotan partikel menambah jumlah volume sampah di daerah ini ketika musim hujan tiba.

Pihaknya berupaya untuk mengatasi sampah dengan cara rutin membuang ke TPA Jatiwaringin dan sebagian diolah menjadi kompos oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan.

Bahkan hibah dari Pemprov DKI Jakarta tahun 2015 berupa delapan truk dan alat berat telah dimanfaatkan untuk mengangkut sampah.

Upaya lain mengatasi sampah dan banjir yakni memanfaatkan alat berat untuk mengeruk lumpur yang ada karena pada bagian tertentu sungai mengalami mendangkalan.

Menurut dia, gotong-royong warga setiap pekan juga dapat mengurangi volume sampah yang ada dan mengantisipasi banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement