REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wilayah pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya belum mempunyai dermaga besar. Sehingga, kapal besar tidak dapat berlabuh. Minimnya infrastruktur juga dinilai menjadi penghambat tergalinya potensi laut di wilayah pesisir selatan Priangan Timur Jawa Barat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tasikmalaya Yusef Yustisia Wandana mengatakan, akan dibangun dermaga besar di Nusamanuk Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Tahun ini ditargetkan proses lelang selesai untuk pembangunan darmaga. Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) pembangunan dermaga membutuhkan dana sebesar Rp 80 miliar.
"Tahun ini mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp 38 miliar dari provinsi untuk membangun dermaga," kata Yusef kepada Republika.co.id, Kamis (10/3).
Menurutnya, pembangunan dermaga masih membutuhkan dana besar. Diharapkan tahun depan pembangunan dermaga selesai. Tapi, ada kemungkinan pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Selain itu, dikatakan Yusef, untuk kewenangan laut nantinya akan diambil pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Saat darmaga Nusamanuk selesai dibangun. Yusef menjelaskan, kapal berukuran 15 GT bisa berlabuh. Diperkirakan kapal berukuran 20 GT pun dapat berlabuh. Pembangunan dermaga di Nusamanuk dananya khusus dari provinsi. Sementara, dermaga kecil di Pamayang Sari Kecamatan Cipatujah juga akan dibangun tapi dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat.
"Biar pembangunannya tidak tumpang-tindih," ujar Yusef.
Yusef menilai, dengan adanya dermaga di pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya akan berdampak bagus. Potensi laut akan semakin tergali. Sehingga nantinya bisa menjadi penghasil ikan di daerah selatan. Kapal-kapal besar dari Pangandaran dan Sukabumi pun nanti bisa berlabuh di sana.
Dikatakan Yusef, kemarian pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menawarkan bantuan kapal besar untuk nelayan. Tapi kalau yang mengelolanya tidak bisa maka akan percuma. Maka, peran koperasi nelayan di Tasikmalaya perlu ditingkatkan. Salah satu tujannya agar koperasi nelayan bisa mengoperasikan kapal besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika