REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya memperkuat sistem sekuriti atau keamanan saat pelaksanaan Ujian Nasional.
Hal ini juga termasuk dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi selama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Kita lebih meningkatkan lagi sistem sekuriti dari tahun lalu," kata Kepala Bidang Analisis dan Sistem Penilaian, Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kemendikbud, Suprananto kepada wartawan di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Pontianak, Kamis (10/3).
Suprananto menerangkan, tahun lalu memang terdapat informasi adanya kendala teknis saat penyelenggaraan UNBK. Namun hal ini sudah diupayakan semaksimal mungkin oleh Kemendikbud agar tidak terulang kembali. Sejauh ini juga belum ada informasi adanya sekolah yang mengalami kendala dalam sinkronisasi selama simulasi UNBK.
"Kalau ada yang keluar aplikasi, tinggal disinkronisasi ulang saja. Sejauh ini (masa simulasi--Red) hal tersebut tidak ada masalah dan tinggal dikomunikasikan saja," ujar Suprananto.
Sementara untuk keamanan pada UN berbasi kertas, Suprananto juga menegaskan, Kemendikbud sudah menyiapkan berbagai upaya. Kemendikbud sudah mulai melakukan pengawasan ketat oleh aparat hukum. Upaya ini sudah dan akan berlangsung sejak di percetakan hingga pelaksanaan UN.