Rabu 09 Mar 2016 17:20 WIB

5 Juta Wisatawan Domestik Berpartisipasi dalam GMT di Indonesia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Foto kolase fase gerhana matahari sebagian dilihat dari kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Foto kolase fase gerhana matahari sebagian dilihat dari kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Event gerhana matahari total (GMT) membawa berkah tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya memproyeksi sekitar 100 ribu wisatawan mancanegara dan lima juta wisatawan domestik berpartisipasi dalam event GMT di Indonesia. GMT terjadi di 12 propinsi di Indonesia.

"GMT bisa terjadi berkali-kali di Indonesia tergantung kita bisa menjualnya atau tidak," ujar Arief dalam event GMT di Belitung, Rabu (9/3).

Arief mengatakan Indonesia tidak boleh membiarkan fenomena alam yang menakjubkan ini berlalu begitu saja. Menurut dia, Indonesia harus mengerti marketing dan promosi sehingga event ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pariwisata Indonesia.

Dia mengingat peristiwa GMT tahun 1983, GMT terakhir yang bisa disaksikan dari Indonesia saat itu belum dikelola dengan baik, bahkan cenderung berkesan negatif sebagai sesuatu yang menakutkan.

Khusus di Belitung ini, event GMT diprotekai menarik 10 ribu wisatawan mancanegara dan 50 ribu wisatawan domestik. Angka ini adalah sepuluh kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Untuk meningkatkan pariwisata di Belitung, kata dia, bandara Belitung akan diperpanjang sepanjang 2800 meter yang dimulainpada 2017. 

Selain itu, disiapkan anggaran Rp 10 triliun untuk pembangunan indrastruktur di Belitung. Untuk perbaikan jalan sepanjang 150 km, akan dianggatkan senilai Rp 1,5 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement