REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID -- Ratusan wisatawan mancanegara menyaksikan fenomena alam gerhana matahari dari puncak candi Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (9/3).
Mereka bergabung bersama dengan para wartawan serta fotografer amatir serta wisaawan lokal yang ingin melihat setiap proses berlangsungnya gerhana yang dapat diamati sejak pukul 07.14 WIB.
Meski gerhana matahari ini hanya dapat disaksikan 85 persen, para wisatawan mengaku senang dapat mengabadikan momen yang cukup langka ini.
“Gambar yang saya hasilkan memang kurang sempurna, tapi senang bisa mengabadikan dari candi candi termegah di dunia ini,” ujar Takeda, salah seorang wisatawa asal Negeri Sakura.
Ia mengaku datang bersama rombongan wisatawan mancanegara lainnya yang berjumlah enam orang. Kebetulan jelang berlangsungnya gerhana matahari ini, mereka sedang menikmati wisata di Yogyakarta.
Untuk mengabadikan proses gerhana matahari kali ini, ia hanya menggunakan kamera tanpa kelengkapan filter lensa yang memadai. Sehingga gambar yang didapatnya pun kurang maksimal.
Takeda juga mengaku memang bukan fotografer profesional. Namun sangat senang dengan apapun hasil gambar yang didapatnya. “Tapi saya sangat menikmati, karena mengabadikan dari Candi Borobudur,” tegasnya.
Michael, wisatawan asal Perancis mengaku tak kalah gembira. Ia datang bersama kekasihnya ke Candi Borobudur, khusus untuk mengintip berlangsungnya gerhana matahari ini. Guna melihat fenomena ini, ia sengaja membawa kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari yang dibelinya di Yogyakarta.
“Bagus sekali, saya bisa menikmati momen saat matahari tampak seperti bulan sabit,” katanya.
Sementara itu, salah satu spot untuk mengabadikan gerhana matahari yang ramai di kunjungi para wisatawan mancanegara maupun lokal di sekitar candi Borobudur adalah dari bukit Puthuk Setumbu, Kecamatan Borobudur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika