REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca berawan akan terjadi di daerah yang kelak dilalui fenomena Gerhana Matahari Total (GMT).
Namun cuaca ini hanya terjadi di beberapa daerah berdasarakan data Badan Meteorolgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 7 Maret 2016 pukul 07:00 WIB.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat (PLT Kapus) Meteorologi, BMKG, Fachri Rajab menerangkan, wilayah Bengkulu akan tertutup awal sekitar 85 persen.
"Dengan matahari terbit pada pukul 06:16 waktu setempat dan terbenam pada 18:25," kata Fachri melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (7/3).
Sementara cuaca di Palembang akan lebih berawan dibandingkan Bengkulu. Menurut Fachri, cuaca di wilayah ini akan berawan 95 persen. Untuk waktu terbit mataharinya sendiri terjadi pada pukul 06:07 WIB dan terbenam 18:16. Kemudian Tanjung Pandan akan tertutup awan sekitar 45 persen dengan waktu terbit matahari pada 06:09 WIB dan terbenam 18:15.
BMKG juga menyebutkan ihwal cuaca di Palangkaraya yang akan tertutup awan sebanyak 65 persen. "Waktu terbit mataharinya pada jam 05:30 dan terbenam pada 17:38 waktu setempat," kata Fachri.
Selanjutnya adalah Balikpapan yang hanya ditutup awan 20 persen dengan terbitnya matahari pada 06:18 dan terbenam pada 18:25.
Fachri juga menerangkan, Palu akan tertutup awan 50 persen. Di wilayah ini matahari terbit pada 06:07 lalu terbenam pada 18:14. Kemudian cuaca di Ternate akan tertutup awan sebanyak 75 persen.
"Sunrise-nya jam 06:38 dan sunset pada 18:44 WIB," ujar Fachri.
Menurut Fachri, prosentasi awan yang disebutkan ini prakiraan untuk periode 6 jam, yakni dari pukul 06 sampai 12. Dengan kata lain, kecenderungannya pertumbuhan awan cukup banyak terjadi pada pagi menjelang siang.
"Dan prediksi kami untuk jam-jam pengamatan GMT masih relatif baik untuk pengamatan," tegas Fachri.