REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota Malang bertekad mewujudkan Kota Malang sebagai kota ramah anak. Pada Senin (7/3) Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar rapat koordinasi pengembangan kota layak anak yang mengusung tema Sekolah Ramah Anak.
Rakor yang dihadiri oleh seratus kepala sekolah SD dan 25 kepala sekolah SMP merupakan inisiatif Bappeda. Rakor bertujuan menemukan dan mengkomunikasikan formulasi indikator ramah anak. Selama ini belum ada indikator yang jelas baik dari tingkat pusat maupun provinsi.
Kepala Bappeda Kota Malang, Wasto, berharap kota ramah anak dapat menyiapkan generasi muda yang nantinya menjadi calon pemimpin. "Rakor ini semoga menjadi satu langkah maju untuk merealisasikan Kota Malang yang ramah anak," katanya Senin (7/3).
Kepala Bidang Ekonomi Sosial Budaya Bappeda Kota Malang, Heroe Agus Dijanto, mengatakan kota ramah anak terbagi dalam lima cluster. "Salah satu cluster menyentuh bidang pendidikan dan pemanfaatan waktu luang melalui sekolah," jelas Heroe.
Lebih lanjut Heroe mengungkapkan salah satu materi rakor adalah pembahasan 12 indikator sekolah ramah anak. Kedua belas indikator sekolah ramah anak itu di antaranya sekolah tanpa kekerasan dan diskriminasi baik fisik maupun non fisik, terpenuhinya hak anak, dan adanya peran serta aktif masyarakat. Ketersediaan UKS dan guru konseling BP serta area permainan dan ruang baca juga menjadi indikator vital pada sekolah ramah anak.