Ahad 06 Mar 2016 11:34 WIB

Tak Ganggu CFD, Polda Metro Siapkan Rute Khusus KTT OKI

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyiapkan rute khusus bagi para tamu negara dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan menuju Balai Sidang Jakarta, Senayan, agar tidak mengganggu kegiatan "car free day" (CFD).

"Ada rute-rute yang kami siapkan khusus untuk menghindari CFD," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian saat meninjau pengamanan di lokasi penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta (JCC), Ahad pagi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito mengatakan kepolisian mengerahkan 4.200 personel untuk mengamankan rute, penginapan, akomodasi, serta lokasi konferensi.

"Pengamanan dimulai jam 9 pagi baik di ring 1, 2, dan 3, terutama di ring 1 pengamanan ketat dan harus steril," kata Tito.

Sedangkan di ring 2 dan ring 3, keamanan tetap diberlakukan namun diupayakan tidak mengganggu kegiatan olah raga warga Jakarta selama CFD.

Dari pengamatan, lalu lintas di sekitar Senayan tetap lancar dan warga pun tidak kesulitan mengakses Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi tujuan utama aktivitas olahraga setiap Ahad.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menggelar apel pasukan untuk mempersiapkan pengamanan sejumlah kepala negara atau kepala pemerintahan dan organisasi serta delegasi yang hadir dalam KTT-LB OKI.

Polda mengerahkan sejumlah unit yang terdiri atas Satuan Brimob, Sabhara, Lalu Lintas dan Direktorat Pengamanan Objek Vital (Obvit).

KTT-LB OKI yang secara khusus akan membahas isu Palestina dan Al Quds Al Syarif diikuti lebih dari 500 delegasi dari 49 negara anggota termasuk pada tingkat kepala negara/pemerintahan.

KTT tersebut juga akan diikuti delegasi tiga negara pengamat, empat negara- organisasi Kuartet Negosiasi Palestina-Israel dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement