Ahad 06 Mar 2016 05:09 WIB

PBNU Siap Perangi Radikalisme

Ketua PBNU Nusron Wahid dan Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin
Foto: pbnu
Ketua PBNU Nusron Wahid dan Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) siap menjadi garda terdepan dalam mencegah dan memerangi ancaman radikalisme di Indonesia. Namun demikian, PBNU juga berharap langkah tegas dan sistematis negara dalam mengajak masyarakat dalam upaya mencegah dan memerangi paham-paham yang mengarah pada tindakan teror dengan mengatasnamakan agama.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PBNU Nusron Wahid dalam acara Dialog Deradikalisasi-Bahaya Radikalisme Agama di Indonesia, di Pendopo Bupati Karanganyar,Jawa Tengah, Sabtu (5/3). "Radikalisme adalah persoalan serius. Ini ancaman yang merusak kebangsaan dan mencoreng agama Islam yang seharusnya dipahami dan diamalkan sebagai rahmatan lil 'alamin," kata Nusron.

Acara tersebut digelar dalam rangka Silaturahim ulama se-Eks Karesidenan Surakarta serta pelantikan pengurus cabang NU dan GP Ansor Cabang Kabupaten Karanganyar Periode 2015-2020. Acara digelar di Pendopo Bupati Karanganyar.

Menurut Nusron, saat ini generasi muda banyak yang mulai diracuni dengan paham keagamaan yang radikal, di mana mereka berkeyakinan bahwa membunuh adalah bagian dari jihad. Mereka juga sangat merusak kebhinekaan bangsa ini karena begitu mudah mengafirkan orang-orang yang tidak sepaham atau sealiran.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah membuat langkah tegas dalam mencegah dan memerangi paham radikalisme. "Sekarang Presiden Jokowi terus menggencarkan upaya deradikalisasi, Menko Polhukam Luhut juga terus menggalang kelompok-kelompok masyarakat agar berperan aktif," ungkap mantan ketua umum GP Ansor ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement