REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aburizal Bakrie adalah orang yang akan dikenang sebagai perusak Partai Golkar. Kritik peda itu dilontarkan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ali Munhanif. Menurut dia, Aburizal Bakrie atau Ical dalam sepuluh tahun terakhir membuat partai berlambang pohon beringin tersebut mengalami kemunduran.
"Aburizal Bakrie akan dikenang sebagai pemimpin Golkar yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan Golkar selama ini. Ditambah lagi jaringan-jaringannya," kata Ali kepada Republika.co.id, Jumat (4/3).
Maka dari itu, menurut dia, orang-orang yang selama ini mendominasi kepentingan Aburizal Bakrie harus mulai merelakan dan menyerahkan partai yang identik dengan warna kuning tersebut kepada kader-kader mudanya. Sebab, jika mereka dipaksakan untuk kembali memimpin Golkar, sudah pasti akan membawa imej buruk terhadap Golkar yang kemudian akan menimbukan sinisme.
"Orang semacam Nurdin Halid misalnya, orang tau lah dia ini dipenjara bukan karena politik, tapi karena korupsi. Mengapa harus dipaksakan untuk memimpin," ungkap Ali.
Ali menambahkan, cara-cara yang dipakai oleh kelompok Munas Bali semakin hari, semakin menampakan mereka tidak mempunyai keprihatinan terhadap Golkar. Termasuk di dalamnya, keinginan kepengurusan Munas Bali yang menjadi panitia dalam gelaran Munaslub. Menurut Ali, mereka hanya prihatin terhadap jaringan dan kelompok-kelompoknya saja.
"Keinginan untuk mendominasi kepemimpinan itu semakin nyata. Mestinya, ketika sudah diambil kesepakatan untuk Munas dan rekonsiliasi, sudahlah itu dipetakan seserius mungkin," ujarnya.