REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Agung mengeluarkan laporan tahun 2015, Kamis (3/3). Dalam laporannya, banyak hal yang sudah dikerjakan dan mendapat apresiasi berbagai pihak.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi mengatakan, kementeriannya mengapresiasi pencapaian akuntabilitas kinerja Mahkamah Agung yang mendapat peringkat B dari Kementerian PANRB. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan MA selayaknya dijadikan contoh oleh institusi lain.
"Apa yang dilakukan MA layak dijadikan contoh oleh yang lain dalam hal transparansi pelaksanaan tugas dan capaian kinerja institusinya," kata Yuddy menanggapi hasil Laporan Tahunan MA di Jakarta, Kamis (3/3).
Yuddy meyakini, MA akan terus meningkatkan capaian kinerjanya dengan berani membuka kepada publik seluruh kegiatan-kegiatan dan capaian yang dilakukan. Artinya, MA sudah siap dikritik oleh publik, sudah siap diberikan saran dan masukan.
"Konsekuensinya, MA harus terus membenahi institusinya. Itu sesuatu yang baik dan tradisi yang baik, apalagi dimulai dari sebuah institusi penegak hukum dari para pencari kebenaran dan keadilan," kata Yuddy.
Sementara itu, Ketua KY Aidul Fitriciada menilai semua capaian yang telah diraih MA selama 2015 secara umum cukup baik dari sisi profesionalisme hakim agung. Terutama menyangkut adanya tren penurunan jumlah sisa perkara dari tahun ke tahun.
Selain itu, adanya penurunan hakim yang dijatuhi sanksi berat sesuai catatan yang dimiliki KY. Menurutnya, tinggi jumlah hakim yang melanggar kode etik dan perilaku menunjukan pengawasan MA dan KY cukup efektif. Meskipun, dia berharap tingginya jumlah hakim yang melanggar akan semakin berkurang.
"Ini juga menunjukan penguatan kapasitas hakim perlu terus dilakukan dan bisa menekan jumlah hakim yang melakukan pelanggaran," kata Aidul.
Dalam laporan tahun 2015, Ketua MA Hatta Ali menyampaikan beberapa penghargaan yang diraih Mahkamah Agung selama tahun 2015, salah satunya yaitu memperoleh peringkat B dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian dan Lembaga yang dilakukan Kementerian PANRB.
Menurut Hatta Ali, nilai yang diperoleh ini menunjukkan bahwa tingkat akuntabilitas atas hasil atau outcome yang dilakukan MA semakin meningkat. "Hal ini menunjukkan bahwa performa MA selalu berpedoman pada prinsip kinerja yang efektif, efisien, selektif dan ekonomis, sehingga semakin meningkat kinerjanya," katanya.