REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman, Sumatera Barat, menyatakan tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter pada Rabu (2/3) sekitar pukul 19.49 WIB.
"Sejauh ini berdasarkan laporan yang masuk ataupun pantauan di lapangan tidak ada korban jiwa serta bangunan yang rusak berat akibat gempa bumi yang berpusat di barat daya Kepulauan Mentawai," kata Kepala BPBD Pariaman Yaminurizal di Pariaman, Kamis.
Ia menyebutkan, untuk saat ini kondisi di daerah tersebut mulai kembali berangsur normal dan para masyarakat sebagian besar pada Kamis (3/3) dini hari juga telah pulang ke rumah.
BPBD setempat juga telah mengimbau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat kota itu untuk melakukan berbagai tindakan awal dalam menghadapi bencana alam.
"Pada umumnya jika terjadi bencana alam masyarakat cenderung bersikap panik, hal tersebut lah yang sangat membahayakan dan dapat menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Pemerintah sendiri juga telah memberikan pemahaman bagi warga untuk bersikap sigap, tanggap, tangguh dan tawakal dalam menghadapi bencana alam pada fase awal.
Untuk menjalankan mitigasi bencana alam pemerintah telah melibatkan beberapa unsur di kemasyarakatan seperti pembentukan Forum Masjid Peduli Bencana, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) hingga pelajar peduli bencana alam.
"Dengan adanya pembentukan berbagai unsur tersebut serta keselamatan jiwa dan raga akibat bencana alam maka semua masyarakat bisa menyadari kemana akan melarikan diri atau mengevakuasi diri ke jalur yang telah ditentukan," katanya.
Ia mengatakan, meskipun telah dibentuk berbagai kelompok siaga bencana alam dari beberapa unsur namun masih ditemukan berbagai kendala seperti dalam menjalankan standar kinerja yang telah ditentukan instansi tersebut.
"Kendala utama tersebut ialah kita cukup kesulitan dalam mengendalikan emosi, dan kepanikan warga saat bencana alam datang melanda namun hal itu akan terus diupayakan agar masyarakat bisa lebih memahami," katanya.