REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter yang terpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, berdampak bagi sepinya aktivitas jual beli pedagang di Pasar Raya Padang, Kamis (3/3).
Beberapa orang pedagang mengeluhkan pendapatannya menurun setelah gempa pada Rabu malam. Transaksi jual beli sepi. "Pembeli sepi, karena masih takut akan gempa susulan, sehinga pendapatan kami juga berkurang," kata Aciak di Pasar Raya Padang.
Ia mengaku pendapatannya juga berkurang. Biasanyanya dalam sehari transaksi jual beli mencapai Rp 5 juta. Namun sehari ini cuma Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta. Sepinya pasar membuat beberapa pedagang banyak yang tidur-tiduran menunggu pembeli datang.
Kamal, pedagang ikan di Pasar Raya Padang juga mengeluhkan pendapatannya menurun. Pada hari biasa, ia bisa menjual Rp 15 juta per hari. Hari ini hanya Rp 5 juta. "Pembeli sangat sepi, pengaruh gempa tadi malam, biasanya sampai jam 10.00 WIB ikan kami sudah habis, sekarang sudah jam 12.00 WIB masih banyak tersisa," katanya.
Seorang pembeli, Ayu (29), mengatakan tidak terpengaruh dengan isu tsunami dan masih tetap beraktivitas berbelanja di pasar seperti biasanya. "Saya tetap berbelanja ke pasar seperti biasanya, karena gempa di Padang sudah biasa terjadi jadi saya tidak begitu cemas," katanya.