REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar mitigasi bencana gempa dari Institute Teknik Bandung (ITB), Irwan Meilano menjelaskan, gempa berkekuatan 7,8 SR yang menggucang sebagian besar wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (2/3) malam, mirip dengan guncangan pada 11 April 2012.
Ia menjelaskan, gempa Mentawai merupakan gempa sesar geser yang bisa terjadi di tengah Samudra apabila terdapat perbedaan kecepatan pergeseran mendatar di dalam lempeng.
"Kejadian ini terbukti pada saat gempa 11 April 2012 di Samudra Hindia," kata Irwan dalam keterangan tertulis kepada Republika, Kamis (3/3).
Gempa pada 2012 lalu, ia melanjutkan, berada di daerah dekat dengan ninety east ridge yang memiliki pergeseran horizontal yang bervariasi (differential motion). Sehingga, memungkinkan adanya akumulasi energi, yang dilepaskan sebagai gempa sesar geser mengiri (sinistral).
Irwan berujar, berapa pergeseran di Sumatra akibat gempa berkekuatan 7,8 SR berdasarkan perhitungan model dislokasi elastis, yaitu sekitar 2 cm.
"Didapatkan pergeseran di Sumatra akibat gempa ini sekitar 2 cm," ujarnya.