Kamis 03 Mar 2016 09:58 WIB

Polisi Tangkap Enam Penipu Ratusan Pencari Kerja

Pencari kerja
Foto: careerbuilder indonesia
Pencari kerja

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat menangkap enam pelaku penipuan perekrutan tenaga kerja PT Semen Jawa Sukabumi. Tak tanggung, jumlah korban penipuan mencapai ratusan orang.

"Enam pelaku tersebut dua diantaranya adalah wanita. Setiap pelaku mempunyai peran dan fungsinya masing-masing," kata Kabag Operasi Polres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman Salim, Kamis (3/3).

Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku serta para saksi. Dijelaskannya, ada 658 pencari kerja yang menjadi korban penipuan dengan total kerugian mencapai Rp2 miliar.

"Keenam orang ini merupakan warga Sukabumi. Untuk melancarkan modusnya, mereka menyewa rumah yang berada di sekitar pabrik semen di Kampung Cipendeuy RT 02 RW 10, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi untuk dijadikan kantor," tambahnya.

Sulaeman mengatakan mereka mengaku sebagai perusahaan perekrut tenaga outsourcing. Untuk menghilangkan kecurigaan calon korbannya, pelaku ada yang mengaku sebagai Human Resources Development (HRD) PT Semen Jawa.

Namun demikian, polisi masih terus mengembangkan kasus ini, apakah ada keterkaitan antara keenam terduga penipu dengan oknum karyawan perusahaan milik investor Thailand itu.

"Pengembangan terus kami lakukan dan jumlah korbannya untuk sementara ini sudah mencapai 658 orang," katanya.

Sebelumnya, kasus ini terbongkar setelah ratusan pencari kerja mendatangi rumah di Kampung Cipendeuy yang dijadikan kantor perekrut tenaga kerja untuk ditempatkan di beberapa divisi PT Semen Jawa. Antisipasi terjadinya kekerasan dan pengrusakan, polisi langsung menggerebek rumah tersebut dan menangkap enam orang yang ada di kantor itu.

Adapun barang bukti yang disita yakni kwintansi bermaterai Rp6 ribu yang merupakan hasil transaksi korban dengan para perekrut tenaga kerja fiktif dengan nominal uang yang tertera di kwitansi tersebut Rp2 juta hingga Rp5 juta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement