REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga menjadi korban penipuan dalam perekrutan tenaga kerja untuk pabrik semen terbesar di Kabupaten Sukabumi.
Pasalnya, warga tersebut dijanjikan bisa bekerja di PT Semen Jawa dengan menyerahkan sejumlah uang. Padahal sejumlah orang tersebut bukan bagian dari pabrik PT Semen Jawa atau Siam Cement Group (SCG) yang berlokasi di Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi.
Informasi dari Polres Sukabumi Kota menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang menjadi korban penipuan mencapai sebanyak 658 orang.
Mereka tidak hanya berasal dari Sukabumi melainkan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Cianjur, Bogor, Bandung, dan Jakarta.
"Ratusan korban tersebut tercatat dari laporan dan bukti kuitansi," ujar Kabag Ops Polres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman Salim kepada wartawan Kamis (3/3).
Para korban tersebut hingga kini masih dimintai keterangan oleh polisi.Sulaeman menerangkan, jumlah korban kemungkinan akan bertambah banyak.
Pasalnya, diperkirakan masih ada korban yang belum tercatat atau melaporkan diri.Kasus perekrutan tenaga kerja fiktif ini terang Sulaeman terbongkar setelah ada warga yang melapor ke polisi.
Laporan ini langsung diselidiki dan akhirnya dilakukan penggerebekan ke sebuah rumah yang dijadikan kantor perekruan tenaga kerja untuk pabrik semen di Kampung Cipendeuy RT 02 RW 10, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh.
Menurut Sulaeman, dari keterangan para calon pencari kerja mereka diminta sejumlah uang oleh orang yang mengaku bisa memasukkannya ke PT SCG.
"Jumlah uang bervariasi mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta," cetus dia.
Selain dijanjikan bisa bekerja di PT SCG ujar Sulaeman, para pencari kerja juga akan disedikan di tempat penginapan.
Mereka juga dijanjikan bekerja sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikan. Manager CSR PT SCG Bambang Wiyono menerangkan, perusahannya tidak pernah meminta uang kepada para pencari kerja.
"Kami tidak pernah membuka kesempatan kerja dengan syarat adanya pungutan uang," imbuh dia kepada wartawan.
Terlebih ujar Bambang, pengumuman dan tahapan seleksi penerimaan tenaga kerja dilakukan secara terbuka. Oleh karena itu perusahaan sangat menyesalkan terjadinya kasus penipuan tersebut. Salah seorang korban penipuan Baden Setiawan mengatakan, ia dijanjikan bisa bekerja di PT SCG.
"Saya dan teman yang lain diminta Rp 2 juta," ujar dia, yang merupakan warga Kecamatan Jampang Kulon, Sukabumi. Namun, hingga kini ia belum juga ada panggilan kerja dari perusahaan.