Kamis 03 Mar 2016 09:14 WIB

Tangerang Siapkan 74 Pompa Atasi Banjir

Pekerja memperbaiki pompa air di Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (4/11). Perbaikan tersebut sebagai antisipasi untuk menghadapi musim hujan.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja memperbaiki pompa air di Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (4/11). Perbaikan tersebut sebagai antisipasi untuk menghadapi musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten menyiagakan 74 unit pompa penyedot air untuk membantu mengatasi banjir di sejumlah pemukiman warga.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Nana Trisyana di Tangerang, Kamis mengatakan pihaknya juga menyediakan mobil pompa sebanyak dua unit dan pompa bergerak sembilan unit.

"Semua pompa sudah berada di lokasi banjir dan akan menyalurkan air dari pemukiman warga ke kali maupun sungai terdekat," katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang juga mendapatkan satu unit pompa dari Balai Besar Ciliwung Cisadane.

Pompa tersebut telah disiagakan di perumahan Total Persada yang ketinggian airnya mencapai satu meter dan merupakan daerah paling parah terdampak banjir.

"Petugas lapangan telah disiapkan peralatan untuk membantu warga di Total Persada. Kita terus melakukan perbaikan karena potensi hujan masih ada," paparnya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah akan membeli pompa penyedot air berukuran besar dengan kapasitas 500 liter per detik dalam membantu mempercepat penurunan debit air jika ada banjir.

Ada empat unit pompa berukuran besar yang akan di beli tahun ini. Sehingga seluruhnya memiliki kapasitas dua meter kubik jika satu unitnya bisa menyedot 500 liter per detik.

Nantinya, pompa berukuran besar tersebut akan diletakan di lokasi banjir dan airnya dibuang ke kali atau sungai yang sebelumnya telah dikeringkan.

Maka itu, petugas pengawas kali dan sungai maupun situ telah bersiaga jika adanya intensitas hujan tinggi agar air bisa mengalir.

Begitu pula dengan penambahan dua pintu seperti di kali Ledug dan Situ Bulakan. Sehingga, ketika ada hujan, maka pintu air di tutup agar air dari Cirarab tidak balik dan air di Kali Ledug bisa di pompa.

"Kita sudah siapkan skenario penambahan pintu air dan pompa ukuran besar. Begitu juga sistem pompa sehingga tidak ada genangan air hingga ke pemukiman," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement