Kamis 03 Mar 2016 08:28 WIB

Ahok Heran Petugas Pintu Air Gunakan Protap Belanda

Rep: c33/ Red: Taufik Rachman
Petugas Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta memeriksa mesin Pintu Air Karet, Jakarta, Rabu (3/2).    (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta memeriksa mesin Pintu Air Karet, Jakarta, Rabu (3/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan alasan wilayah Jakarta Barat tergenang akibat pintu air yang seharusnya dibuka malah tertutup. Petugas menutup pintu air dengan dalih mengikuti aturan zaman Hindia-Belanda.

Basuki atau biasa dipanggil Ahok mengatakan, ia sempat meminta pintu air dibuka. Namun, prosedur tetap (protap) Belanda mengharuskan pintu air tersebut ditutup.

"Dari 2014, buka, jangan pernah ditutup. Namun, dia (petugas) menutup lagi. Alasannya protap Belanda. Emang Belanda negara lu sekarang?" ujarnya di Balai Kota.

Ia menjelaskan, akibat pintu air ditutup dan hanya sebagian yang dibuka, alhasil aliran air mengarah ke satu titik, yakni Kanal Banjir Barat. Dengan begitu, muka air di tempat itu, Kali Angke, juga ikut mengalami kenaikan. Efeknya, got-got tak bisa mengalir hingga banjir pun terjadi.

"Kan saya sudah suruh buka dari tahun lalu. Tahun lalu tenggelam tidak Jakarta Barat? Enggak," katanya menegaskan.

Ahok sempat menaruh curiga sebab Jakarta Barat bisa tergenang. Ia melihat Pintu Air Pasar Ikan tak membeludak airnya. Di sisi lain, ia memantau lewat CCTV di kawasan Masjid Istiqlal dan Gunung Sahari juga kering tanpa genangan. Meski begitu, Jakarta Barat ternyata malah banjir.

"Berarti kamu tutup pintunya ini. Air ngocor dari gunung begitu banyak, ngapain lu iseng tutup pintu? Lu tutup pintu kan tambah tinggi. Nanti sudah siaga satu, lu buka mendadak. Pintu Manggarai kenapa pintunya ditutup terus? Airnya kan datang terus, kalau kamu tutup dulu sampai tinggi baru dibuka, kira-kira airnya banjir enggak? Kenapa enggak kamu buka saja terus biar airnya mengalir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement