REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyebutkan sambaran petir hingga merobohkan dua rumah warga. Kendati demikian, sambarannya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Peristiwa itu terjadi Ahad (28/2) pukul saat hujan lebat disertai sambaran petir," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (2/3).
Peluang hujan lebat,angin kencang disertai sambaran petir masih berpeluang beberapa hari ke depan,sehingga masyarakat diminta waspada terhadap bencana tersebut. Kemungkinan cuaca buruk tersebut memasuki masa peralihan musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Biasanya, perubahan cuaca itu berpeluang sambaran petir dan angin puting beliung, terutama daerah dataran tinggi maupun rendah. Selama ini, ujar dia, hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi sore hingga malam hari.
Cuaca buruk tersebut tentu sangat membahayakan bagi keselamatan warga.
Sebab saat ini tercatat dua rumah milik Sarmad dan Walim warga Desa Sindangratu Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak roboh dan rusak berat.
Namun,beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami mengingatkan warga agar mewaspadai cuaca buruk itu,terutama petir dan angin kencang," katanya.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, curah hujan untuk wilayah Kabupaten Lebak masih tinggi, yakni daerah dataran rendah berkisar antara 300 milimeter hingga 550 milimeter per bulan, sedangkan daerah dataran tinggi lebih dari 600 milimeter per bulan.