Kamis 03 Mar 2016 06:51 WIB

Bapenas Kembangkan Short Sea Shipping Luar Jawa

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja meninjau aktivitas pengangkutan melalui Tol Laut di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12).
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja meninjau aktivitas pengangkutan melalui Tol Laut di Dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan mengembangkan 'short sea shipping' (SSS), salah satu komponen pendukung untuk mewujudkan program tol laut, di luar Pulau Jawa.

"Short sea shipping untuk pulau Jawa sudah beroperasi, bahkan pembangunannya sudah dilakukan, tahap I. Tahap II akan ke pulau Sumatera," ujar Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihartono di Jakarta, Rabu malam (2/3).

Short sea shipping sendiri dapat diartikan sebagai pengalihan beban angkut transportasi dari moda jalan (darat) ke laut sebagai implikasi dari geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Jika tol laut melayani rute jarak jauh antar pelabuhan besar, short sea shipping melayani rute jarak yang lebih dekat dan menghubungkan pelabuhan besar dengan pelabuhan menengah.

Untuk Pulau Jawa, short sea shipping sudah beroperasi dengan rute mulai dari Lampung - Pelabuhan Tanjung Priok - Tanjung Mas - Tanjung Perak.

"Yang sedang dikerjakan saat ini, kita akan kembangkan short sea shipping di luar pulau Jawa. Karena di luar pulau Jawa juga harus dibangun, bahkan idealnya tiap pulau besar ada short sea shippingnya," kata Bambang.

Bambang menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi soal pengembangan short sea shipping tersebut dengan seluruh pemerintah daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua.

Bappenas juga tengah memikirikan bagaimana mengintegrasikan 24 pelabuhan strategis dalam proyek tol laut, dengan short sea shipping, dan juga pelayaran rakyat.

"Jadi seperti jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, kemudian jalan poros desa. Kira-kira hirarkinya seperti itu," ujar Bambang.

Dengan integrasi dan pengembangan pelabuhan dari pelabuhan skala besar hingga pelayaran rakyat, diharapkan dapat mengurangi disparitas harga antar wilayah dan juga tentunya menurunkan biaya logistik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement