REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa mengguncang Mentawai, Padang, dan wilayah sekitarnya pada Rabu (2/3). Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan gempa ini mirip dengan gempa Aceh pada 2012.
"Cukup jauh, strike slip fault, potensi tsunami kecil," kata Perekayasa Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Udrekh melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/3).
Kepala Balai Teknologi Survey Kelautan BPPT M Ilyas yang saat ini tengah berada di Aceh menuturkan bahwa BPPT memiliki sistem pemantau gempa, yaitu read down station (RDS). Sistem ini yang berperan memantau data-data gempa yang dikirim dari BUOY Tsunami di beberapa perairan di samudera.
Ilyas menerangkan BUOY Tsunami Early Warning System (TEWS) dilengkapi dengan sensor tekanan yg dipasang di dasar laut (bottom unit). Ketika ada gempa maka sensor tekanan selanjutnya mengirim data ke sistem permukaan buoy. "Untuk secara realtime dikirim ke Read Down Station (RDS) di BPPT dan dianalisis apakah ada potensi tsunami atau tidak," ujar Ilyas.
Ilyas berharap pemangku kebijakan di Tanah Air memerhatikan betapa pentingnya teknologi untuk deteksi dini bencana ini. "Saya harap BUOY Tsunami dapat dipasang di samudera dan beberapa titik di perairan Indonesia yang rawan gempa," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
