REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan La Nina masih berpotensi terjadi di Indonesia pada 2016. Namun, pengaruh fenomena iklim yang menyebabkan hujan terus-menerus itu diakui akan berbeda di setiap daerah.
"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tetap ada potensi La Nina secara nasional. La Nina akan memberikan pengaruh yang berbeda - beda di setiap daerah," ujar Willem kepada awak media di Jakarta, Rabu (2/3).
Karena itu, terkait penanggulangan bencana akibat dampak La Nina, BNPB pusat tetap akan memberikan instruksi sesuai kondisi daerah masing-masing. Meski demikian, Willem mengingatkan agar BPBD di daerah tetap siaga mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor selama musim penghujan berlangsung.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Republika dari laman resmi BMKG, tercatat mundurnya awal musim hujan 2015-2016 di 342 wilayah zona musim Indonesia. Dari seluruh wilayah itu, sebanyak 36 daerah mengalami hujan di atas rata-rata. Sebanyak 207 wilayah mengalami cura hujan normal dan 99 daerah lain mengalami curah hujan di bawah normal.