Selasa 01 Mar 2016 20:33 WIB

Langkah Ahok Menuju Kursi DKI Satu tak Mudah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: JAk TV
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak majunya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam pemilihan Gubernur (pilgub) DKI Jakarta mendatangkan keuntungan bagi pejawat Basuki Tjahaja Purnama. Pasalnya pria yang akrab disapa Ahok itu pun tak perlu lagi menghadapi 'perlawanan' sengit dari RK.

"Satu calon yang relatif berpotensi kuat sudah menghilang atau terhindarkan," kata pengamat politik Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Joko Prihatmoko kepada Republika.co.id, Selasa (1/3).

Menurut dia, keputusan RK untuk menuntaskan masa jabatannya di Bandung sudah tepat. Pemimpin yang baik sudah semestinya tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Misalnya, RK yang tetap di Bandung atau mengembangkan Jawa Barat maupun Tri Rismaharini yang ingin memajukan Surabaya atau mungkin ke tingkat Jawa Timur.

Meski begitu, jalan Ahok menduduki jabatan DKI 1 bukanlah tanpa hambatan. Toh masih ada calon lain yang akan bersaing dengannya, misalnya Adhyaksa Dault dan Yusril Ihza Mahendra.

Posisi Ahok, kata Joko, memang lebih unggul dibanding dua sosok tersebut. "Dari perspektif pemilih yang familiar terhadap media sosial dan dunia aktual dengan model komunikasi sekarang, tentu saja peluang Ahok lebih besar dari calon yang ada sekarang," ujarnya.

Baca juga, Ini Kenapa Ridwan Kamil Batal Maju Pilgub DKI, Menurut Politikus Gerindra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement