Selasa 01 Mar 2016 17:41 WIB

RSUD Depok Kewalahan Rawat Pasien DBD dan Tifus

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Penyakit Musiman Warga sedang mengantri pada loket di RSUD Depok, Selasa (1/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penyakit Musiman Warga sedang mengantri pada loket di RSUD Depok, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok kewalahan rawat pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tifus. Jumlahnya mencapai 152 pasien, padahal RSUD Kota Depok hanya memiliki 71 tempat tidur.

"Membludaknya pasien DBD dan tipus tersebut membuat kami segara akan koordinasi dengan pihak rumah sakit swasta atau bisa ditempatkan di selasar RSUD Kota Depok untuk sementara waktu," ujar Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan RSUD Kota Depok, dr Dayu Satriani di RSUD Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (1/3).

Dayu mengungkapkan, meski ada pasien yang ditempatkan di lorong, untuk perawatan tidak dibedakan tetap memperoleh perawatan maksimal. "Dari data pasien DBD, hingga Januari 2016, kami telah merawat 152 orang yang kebanyakan pasien anak-anak. Pasien ada yang keluar dan masuk," ungkapnya.

Untuk jumlah penderita DBD tahun 2016 ini diakui memang mengalami peningkatan tinggi. Sebelumnya, tahun 2015, jumlah penderita DBD yang dirawat RSUD Kota Depok ada 51 pasien.

Lanjut Dayu, untuk mengantisipasi cuaca yang tak menentu saat ini, warga diimbau dapat waspada dan hidup bersih dengan sering memeriksakan lingkungan lalu tetap menjaga kondisi tubuh.

Ciri-ciri pengidap DBD seperti serang demam tidak menentu selama dua hingga tujuh hari dengan grafik tapal kuda. Sedangkan untuk penyakit tipus usahakan pola makan yang bersih dan sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement