REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan perluasan pada Bandara Silangit di Tapanuli Utara. Presiden Joko Widodo pada Selasa (1/3) pagi meninjau bandara yang lokasinya paling dekat dengan kawasan Danau Toba tersebut.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, Bandara Silangit saat ini baru memiliki landasan sepanjang 2.400 x 300 meter. Rencananya, landasan Bandara Silangit itu akan dikembangkan menjadi 2.650 x 45 meter. Pengembangan dilakukan agar pesawat besar jenis Boeing 737-800 dapat mendarat di Bandara Silangit.
"Pengembangan Bandara Silangit akan dimulai pada bulan April dan ditargetkan selesai pada September 2016," kata Budi, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.
Presiden Jokowi berharap, dengan diperluasnya Bandara Silangit, akan lebih banyak lagi wisawatan yang datang ke Danau Toba. Sebab, selama ini wisatawan umumnya mendarat di Bandara Kualanamu Medan dan harus melanjutkan perjalanan darat selama empat jam untuk mencapai Danau Toba.
Danau Toba sendiri telah ditetapkan dalam 10 destinasi wisata unggulan yang akan dikembangkan pemerintah. Presiden Jokowi, dalam rapat terbatas pada 2 Februari lalu, meminta agar layanan berstandar internasional dibangun di danau terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Saya menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan-pelayanan berstandar internasional, atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, dan desain menarik yang mempunyai kelas," ucap Presiden, Selasa (2/2).
Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada turis, Presiden juga meminta agar akses menuju Danau Toba diperkuat, mulai dari bandara, pelabuhan, dan jalan-jalan.