REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dua terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Malang, KW dan S, ternyata sudah berada di makam Mbah Setyo Setuhu sejak sepekan yang lalu. Sukirno, juru kunci makam bersejarah tersebut mengatakan sudah melihat dua orang itu sejak pekan lalu.
Saat awal melihat mereka, Sukirno tak berinteraksi karena menyangka mereka adalah peziarah biasa. Menurutnya, salah satu dari dua orang tersebut berusia sekitar 30-an tahun dan seorang lagi berusia lebih tua. (Dua Terduga Teroris Ditangkap di Makam Bersejarah).
Pria yang sudah enam tahun menjadi juru kunci makam ini tidak tahu kapan tepatnya KW dan S tiba di makam. "Saya tidak tahu jam berapa mereka sampai makam, tahu-tahu sudah ada di sini," kata Sukirno yang ditemui wartawan pada Selasa (29/2). Ia juga tidak melihat adanya kendaraan di sekitar makam sejak ia melihat keduanya hingga akhirnya ditangkap tim Densus 88 kemarin. Sukirno menduga KW dan S menuju makam dengan berjalan kaki.
Selama berada di makam, Sukirno tak melihat adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan keduanya. Setiap hari mereka hanya terlihat tiduran atau duduk-duduk di sekitar makam. Pada malam hari, mereka tidur di serambi yang terletak di depan pintu gerbang makam. "Seingat saya selama menginap di sini mereka membawa dua atau tiga tas ransel besar," kata pria 48 tahun ini.
Makam Setyo Setuhu memang dikenal sebagai makam bersejarah yang sering didatangi peziarah. Rata-rata peziarah datang ke makam untuk mencari berkah dan berharap rejekinya semakin lancar. Mbah Setyo dan Mbah Setuhu dikenal sebagai tokoh yang menciptakan aksara Jawa.