REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kasus kekerasan terhadap anak terus terjadi di berbagai daerah. Di Medan, akibat penganiayaan yang dilakukan ayah kandungnya, Raiden, bayi berusia tujuh bulan harus meregang nyawa, Selasa (1/3), sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebelum meninggal, Raiden menerima tamparan berulang kali dari ayahnya, Fredi alias Ali (30), warga Jalan Pasar IV Nomor C 11 Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Perlakuan kasar itu tak hanya ia terima sendirian. Kembarannya, Jaiden, juga mendapat tamparan keras dan cubitan yang bertubi-tubi dari ayah mereka.

Pukulan berulang kali dilayangkan Fredi hanya karena anaknya yang masih bayi itu terus menangis dan tak kunjung diam. Akibat perlakuannya, kedua bayi kembar tersebut harus dilarikan ke ruang ICU Rumah Sakit Bina Kasih di Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal, Senin (29/2), malam.

Namun sayang, meski telah mendapatkan perawatan intensif, Raiden menghembuskan nafas terakhirnya. Sementara kembarannya, Jaiden masih dalam perawatan di rumah sakit. Kepala lingkungan tempat mereka tinggal pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sunggal untuk pengusutan lebih lanjut.

Kejadian ini terjadi pada Senin (29/2), kemarin. Ibu kedua bayi malang sekaligus istri pelaku, Neni Lusiana (27) mengaku sedang bekerja saat penganiayaan tersebut terjadi.

"Saya enggak tahu kenapa dia bisa memukul anak kami. Dibilang stres, enggak stres. Seperti biasa aja dia," kata Neni di kamar jenazah RS Bina Kasih, Senin (1/3). ‎

Sementara itu, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, saat ini, pelaku sedang diperiksa secara intensif di Polsek Sunggal. Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi korban di RS Bina Kasih bersama Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar.

Mardiaz mengatakan, akibat penganiayaan yang dilakukan ayahnya, Raiden mengalami pendarahan di bagian kepala. Hal inilah yang kemudian menyebabkan ia meninggal.

"Yang kita utamakan saat ini perawatan Jaiden, saudara kembar korban yang masih di ICU," kata Mardiaz. (Baca juga: Polisi Tangkap Sindikat Penjual Bayi).

Ikuti Whatsapp Channel Republika