REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang yang diduga teroris di Dusun Patokpicis, Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Keduanya diringkus pada Senin (29/1) pagi sekitar pukul 06.00. Mereka tertangkap saat sedang bermalam di makam bersejarah Mbah Setyo Setuhu, yang berada di tengah hutan milik Perhutani.
Kapolres Kabupaten Malang, AKBP Yudo Nugroho dalam rilis yang digelar di TKP, Selasa (1/3), mengatakan terduga teroris yang dibekuk berinisial KW dan S. Mereka disinyalir merupakan jaringan teroris Santoso yang terlibat insiden bom Thamrin. Penangkapan ini juga merupakan pengembangan terhadap teroris yang ditangkap di Tegal bulan Januari lalu.
Meski ditangkap di Malang, KW dan S bukan warga Kabupaten Malang. "Masing-masing berasal dari Jawa dan Sulawesi," kata Yudo yang enggan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai identitas terduga teroris. Densus masih menyelidiki motif dan lama tinggal mereka di TKP.
Kini dua orang yang ditangkap tersebut ditahan di Markas Brimob Ampeldento, Malang bersama seluruh barang bukti. Hari ini, para penyidik dari Densus 88 tengah melakukan olah TKP. "Aktivitas terduga teroris selama di makam masih dalam penyelidikan," kata Yudo. Ia mengatakan, hasil penyelidikan dan pengembangan yang lebih detil akan diungkap oleh Mabes Polri.