REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan pemajangan fotonya di salah satu papan iklan elektronik di Ibu Kota. Ia meminta jika ingin memajang, dipakai pose paling keren.
Basuki atau biasa dipanggil Ahok sempat naik pitam ketika mengetahui fotonya terpampang di salah satu lokasi di Jakarta tersebut. Ia bahkan mengaku sudah meminta jangan sampai fotonya terpajang. Ia menjanjikan akan menyelidiki asal usul pemuatan foto itu.
"Saya sudah instruksi berkali-kali tidak boleh ada foto saya. Makanya, saya sedang selidiki. Apakah dia pengkhianat atau bukan. Bisa-bisa itu musuh saya. Coba lihat selama ini pernah enggak saya perintahkan pasang foto saya? Saya paling benci kalau saya dateng acara atau bikin iklan apa pakai foto saya," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (1/3).
Ia menyebut, pemuatan foto tersebut bukan malah menaikkan citranya, melainkan merugikan namanya. Ia meminta fotonya itu dicabut dari peredaran. Meski begitu, Ahok mengatakan, jika ada pihak yang ingin memasang fotonya, harus foto terbaru. Sebab, ia kecewa dengan foto yang terpampang di LED tersebut.
"Itu kurang ajar betul, enggak ada izin. Main muat. Saya sudah instruksi, kalau pakai foto saya, pakai foto yang keren dong. Jelek amat pakai batik sudah lama lagi (pengambilan fotonya)," ujarnya.