REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan punya rencana besar di dunia pemerintahan. Ia ingin supaya citra Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang korup dan pemalas mengalami perubahan.
Basuki atau biasa disapa Ahok sempat menyatakan jika tidak didamping Djarot Saeful Hidayat pada Pilgub 2017, maka ia akan meminta salah satu PNS DKI menjadi pendampingnya.
Ia menegaskan tingkat kepercayaan terhadap PNS dan pemimpin harus meningkat. Ia mencontohkan kedatangan Presiden Joko Widodo ketika masih menjado Wali Kota Solo mampu menjadi contoh pemimpin jujur.
"Kan saya bilang yang paling penting untuk sebuah negara maju kan ada unsur kepercayaan. Dulu orang enggak percaya ada politisi baik. Ketika pak Jokowi muncul, orang langsung percaya nih, eh ada politisi yang baik," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (29/2).
Lebih lanjut, kata dia jika ada PNS dicalonkan menjadi pendampingnya maka track record PNS tersebut akan ditelusuri. Dari proses penelusuran itulah publik bisa menilai jika ternyata masih ada PNS bersih.
"Nah kalau ada PNS dicalonkan, orang akan ngejar kan. Ini siapa? Bersih apa enggak?, main apa enggak?," ujarnya.
Ahok menekankan upaya mengubah citra PNS itu adalah rencana jangka panjangnya. Ia berharap dalam beberapa tahun ke depan, birokrat, PNS dan partai politik memperoleh rasa kepercayaan yang tulus dari masyarakat. Ia merasa usahanya itulah yang akan menjadi warisannya bagi bangsa.