Senin 29 Feb 2016 17:17 WIB

Pegawai Surabaya Kumpulkan Donasi untuk Korban Banjir Sampang

Rep: Andrian Saputa/ Red: Ilham
pengunsi korban banjir (ilustrasi)
pengunsi korban banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Banjir yang melanda 13 Kelurahan di Sampang, Madura menggerakkan hati nurani Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma menggerakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk bahu membahu  mengumpulkan bantuan untuk warga terdampak banjir.

Bantuan terdiri dari mie instan, roti, kue, dan pakaian. Bantuan sudah dikirim menggunakan dua mobil truk pada Senin (29/2), pagi. Menurut Asisten IV Sekretaris Kota Surabaya, Eko Haryanto, bantuan tersebut tak menggunakan dana dari APBD. Melainkan sumbangan sukarela dari tiap pegawai.

"Menindaklanjuti imbauan Wali Kota Surabaya, sekaligus kepedulian pegawai untuk membantu warga Sampang korban banjir. Ini baru terkumpul sebagian, karena mendesak jadi segera dikirim," katanya.

Selain mengirim bantuan makanan dan pakaian, Pemkot Surabaya juga menerjunkan relawan tanggap bencana. Relawan diberi tugas untuk memetakan desa-desa terdampak banjir. Selain itu, relawan juga mencermati kembali kebutuhan yang paling diperlukan warga Sampang.

"Dilihat apa kebutuhannya, aksesnya bagaimana, kalau butuh personel nanti kita siap bantu," katanya.

Pemkot Surabaya pun membuka pintu kepada masyarakat yang ingin menyumbang bantuan untuk korban banjir di Sampang. Kata Eko, bantuan dapat dikumpulkan di kantor Bakesbang Linmas Kota Surabaya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencanba (BPBD) Jawa Timur mencatat terdapat 11.468 Kepala Keluarga terdampak banjir di Sampang. Banjir disebabkan derasnya hujan hingga membuat sungai Kemuning meluap. Bersamaan dengan itu, air laut pasang, sementara Kota Sampang lebih rendah dari permukaan air laut.

Kelurahan yang terendam banjir diantaranya Tanggumong, Kamoning, Pangelen, Paseyan, Panggung, Banyumas, Gunungmada. Selain itu, Kelurahan Gunung Sakar, Rongtengah, Polagan, Karang Dalem, Banyuanyar, dan Dalpinang. (Baca juga: Kelas Ambruk Diterjang Banjir, Siswa Belajar di Rumah Warga).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement