Senin 29 Feb 2016 14:40 WIB

Pengamat: Indonesia Butuh Regenerasi Pemimpin Daerah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berbicara dihadapan wartawan terkait Pilkada DKI 2017, di Balai Kota Bandung, Senin (29/2).
Foto: Republika/Edi yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berbicara dihadapan wartawan terkait Pilkada DKI 2017, di Balai Kota Bandung, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mada Sukmajati mengapresiasi keputusan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mundur sebagai kandidat dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Sebab, menurutnya, Indonesia bukan hanya Jakarta saja. Sehingga, tidak semua pemimpin daerah yang potensial harus maju memimpin DKI Jakarta.

"Karena yang penting soal regenerasi pemimpin. Karena yang kita harap banyak muncul pemimpin-pemimpin yang punya gebrakan, terobosan," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/2).

Sebab, Mada mengatakan, seharusnya Indonesia mempunyai banyak pemimpin di daerah yang berprestasi. Sehingga, tidak hanya sosok itu-itu saja yang nantinya dikontestasikan.

(Baca Juga: Keputusan Mundur Ridwan Kamil Gambaran Loyalitas kepada Bandung)

Sebab, hal tersebut menurutnya menunjukkan kegagalan regenerasi di dunia politik Indonesia. "Karena Indonesia itu bukan hanya Jakarta. Tak perlu menumpuk semua kandidat terbaik untuk Jakarta," ujar Mada.

Ia berujar, masih banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan pemimpin seperti, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng. "Keputusan itu sudah tepat karena Indonesia bukan hanya Jakarta," jelasnya.

Menurutnya Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil itu, dapat melakukan banyak hal di Bandung dalam rangka mendukung pembangunan yang lebih berintegrasi dengan daerah di sekitar. Salah satunya Jakarta.

(Baca Juga: Ahok Jadi Alasan Ridwan Kamil Ragu-Ragu Nyagub DKI?)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement