REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Virus demam berdarah menyerang 147 warga Kota Tanjungpinang, Ibu Kota Kepulauan Riau dalam dua bulan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam, di Tanjungpinang, mengatakan sebanyak 83 orang mengidap penyakit DBD pada Januari 2016, sedangkan pada bulan ini mencapai 64 orang.
"Sampai saat ini tidak ada penderita yang meninggal dunia akibat pengidap penyakit tersebut. Mudah-mudahan itu tidak terjadi. Akan lebih baik tidak ada lagi penyakit DBD di Tanjungpinang," ujarnya, Senin (29/2).
Rustam mengemukakan jumlah penderita DBD pada Januari-Februari 2016 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya, kesadaran masyarakat untuk menghentikan perkembangbiakan jentik-jentik di rumah masih rendah. Jentik-jentik hidup di dalam genangan air yang tidak bersih.
Seharusnya, masyarakat secara rutin menguras air di dalam wadah, membuang air dari wadah yang kotor, dan memperbaiki aliran air di parit. "Secara umum kesadaran masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat masih rendah. Masyarakat baru menghentikan perkembangbiakan jentik-jentik setelah diingatkan petugas, padahal kegiatan ini untuk kepentingan mereka," katanya.
Dia mengemukakan pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan itu seperti melakukan sosialisasi secara rutin agar masyarakat menghentikan perkembangbiakan jentik-jentik. Juga melakukan pengasapan di kawasan rawan DBD dan mendorong warga untuk membersihkan dan memperbaiki sistem drainase. "Kalau kesadaran masyarakat sudah meningkat, DBD dapat diatasi," katanya.