REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bencana banjir dan longsor melanda Kabupaten Bandung wilayah utara dan timur. Kali ini bencana tersebut menimpa warga Kampung Pangauban Desa/Kecamatan Cikancung.
Kapolsek Cikancung AKP Gamal Pujiharto menuturkan, bencana terjadi saat hujan deras pada Jumat (26/2) petang kemarin. Lebatnya hujan ini membuat tebing tanah setinggi sekitar 10 meter di bantaran sungai Cigandasoli ambles.
Longsor ini bahkan juga menjatuhkan batang-batang pohon bambu yang tertanam di tebing itu. "(Batang-batang pohon bambu, Red) ini jatuh ke sungai dan menghambat aliran sungai," kata dia, Ahad (28/2).
Akibatnya, air sungai pun meluap hingga ke permukiman warga. Luapan air tersebut sampai ke dalam beberapa rumah warga sekitar. Kendati sempat menggenangi rumah warga, beruntung air tersebut cepat surut. Sedikitnya ada tiga rumah yang terendam banjir kala itu. "Banjir yang di rumah warga ini untungnya cepat surut pas di tengah malamnya," kata dia.
Gamal melanjutkan, banyak perabotan di tiga rumah itu yang tidak bisa diselamatkan akibat luapan air sungai. Ada yang rusak dan ada yang terendam. Dampak luapan ke tiga rumah paling parah ketimbang rumah warga lain yang juga ikut tergenang.
Tak hanya rumah, mushala yang kerap dijadikan pusat kegiatan belajar-mengajar agama juga ikut terendam. Beruntung, rendaman ini tidak berlangsung lama dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat kejadian, Gamal mengatakan hujan memang turun dengan sangat lebat.
Beberapa sungai yang ada di Cikancung, Gamal menjelaskan memang tergolong rawan longsor dan banjir bandang. Apalagi, letak permukiman warga cukup dekat dengan bantaran sungai itu.
Menurut dia, dalam waktu dekat, pihaknya bersama Muspika Cikancung akan mengecek kondisi sungai di Cikancung itu demi menghindari kejadian serupa.