REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Global Atmospheric Watch (GAW) Kototabang melalui satelit NOAA-18 mencatat, terdapat satu titik panas yang terpantau di Sumatra Barat (Sumbar) pada Ahad (28/2).
Berdasarkan data BMKG GAW Kototabang, satu titik panas yang terdeteksi berada di Kabupaten Agam. Pantauan satelit NOAA-18 menunjukkan, terdapat 15 titik panas di Sumatra. Masing-masing, lima titik di Aceh, tujuh titik di Sumatra Utara (Sumut), satu titik di Kabupaten Agam, Sumbar, dan dua titik di Riau.
Sementara itu, berdasarkan pantauan satelit Terra and Aqua (MODIS), tidak terdeteksi satu pun titik panas di Sumbar. Namun, terdapat 45 titik panas di Sumatra yang terdeteksi berdasarkan pantauan satelit Terra and Aqua (MODIS). Masing-masing berada, lima titik di Aceh, 11 titik di Sumut, 25 titik di Riau, dan empat titik di Bengkulu.
BMKG GAW Kototabang memperkirakan, potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditinjau dari analisa parameter cuaca, sangat mudah terjadi pada Ahad.
Di Sumbar, khususnya di Pasaman, bagian timur Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Padang, Tanah Datar, dan bagian utara Pulau Siberut (Mentawai). Potensi karhutla dapat terjadi karena sejumlah faktor, misalnya udara yang kering atau curah hujan yang sedikit.
BMKG GAW Kototabang memastikan, jika memang terjadi karhutla pada Ahad (28/2), tim pemadam tidak akan kesulitan mengendaliannya.