REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menyetujui wacana tes narkoba bagi para pejabat pemerintah dan anggota DPR di Indonesia.
Hal ini menurutnya bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga marwah pejabat publik itu sendiri di Indonesia.
"Kalau itu penting, kenapa tidak," ujarnya kepada wartawan saat berkunjung ke Yogyakarta, Sabtu (27/2) malam.
Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) berencana akan melakukan tes urine terhadap anggota DPR sebagai upaya untuk memberantas narkoba di seluruh instansi negara. Bahkan tes urin ini menurut Kepala BNN, Budi Waseso, rencananya juga akan diberlakukan untuk para menteri.
Wacana ini terus bergulir setelah anggota DPR RI dari PPP, Ivan Haz tertangkap bersama beberapa angoota TNI, dan kepolisian di sebuah rumah di Jakarta. Politisi PPP dan sejumlah aparat TNI serta polisi ini terbukti mengkonsumsi narkoba.
Menurut Surya Paloh, seluruh calon anggota DPR dari partai Nasdem se Indonesia. Baik di daerah maupun pusat sudah melalui tes urin. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen partainya terhadap upaya pemberantasan narkoba.
"Kita komitmen, tetapi kalau akan di tes lagi (urin) yang tidak masalah," ujarnya.Karenanya dia mendukung upaya tes narkoba terhadap para anggota DPR tersebut.
Surya Paloh sendiri berkunjung ke Yogyakarta dalam rangka menghadiri pameran tunggal Duta Besar Indonesia untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, Sri Astari Rasjid di Yogyakarta.
Pameran Retrospektif "Yang Terhormat Ibu" ini menandai 30 tahun Sri Astari berkarya sebagai seniman di Indonesia. Pameran sendiri menampilkan 27 karya, dari lukisan, fotografi, patung, dan seni instalasi.