Ahad 28 Feb 2016 05:03 WIB

Banjir Sampang Capai Tinggi 1 Meter

Rep: C35/ Red: Indira Rezkisari
Banjir/ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Banjir/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Hujan deras di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur dan daerah di sekitarnya telah menyebabkan banjir. Banjir melanda beberapa daerah di Kabupaten Sampang sejak Jumat (26/2) pukul 13.30 WIB hingga saat ini terus meluas.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menjelaskan, sungai Kemuning meluap karena tidak mampu menerima debit banjir di kawasan hulu di Sampang Utara dan limpasan banjir dari Kota Sampang. Banjir tersebut terjadi bersamaan dengan air laut pasang, sehingga Kota Sampang lebih rendah dari permukaan air laut.

Hingga Sabtu (27/2) pukul 20.00 WIB banjir menggenangi 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang. Sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir,” ujarnya melalui siaran resmi, Sabtu (27/2).

Berdasarkan data sementara, 13 kelurahan/desa yang terendam banjir beserta jumlah penduduk terdampak meliputi Desa Tanggumong (700 KK, 3.000 jiwa), Desa Kamoning (810 KK, 2.400 jiwa), Desa Pangelen (850 KK, 3.000 jiwa), Desa Paseyan (750 KK, 2.300 jiwa), Desa Panggung (700 KK, 3.000 jiwa), Desa Banyumas (200 KK, 700 jiwa), Desa Gunungmadah (750 KK, 3.500 jiwa), Kelurahan Gunung Sekar (3.000 KK, 9.000 jiwa), Kelurahan Rongtengah (1.500 KK, 6.000 jiwa), Kelurahan Polagan (428 KK, 700 jiwa), Kelurahan Karang Dalem (100 KK, 375 jiwa), Kelurahan Banyuanyar  (80 KK, 250 jiwa), dan Kelurahan Dalpinang  (1.600 KK, 5.000 jiwa)

Daerah yang paling parah terjadi banjir, Sutopo melanjutkan, adalah di Jalan Melati dan Mawar Kelurahan Dalpinang yang mencapai satu meter, karena merupakan dataran rendah.

Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Taruna tanggap Bencana (Tagana), PMI, SKPD, relawan dan masyarakat. BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penuh penanganan banjir. Sebelumnya Bupati Sampang telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir yang berlaku 12 Februari hingga 12 Maret.

Menurut Sutopo, BPBD Kabupaten Sampang telah membuat dapur umum untuk memberikan bantuan makanan siap saji. Meskipun terendam banjir 30 – 150 sentimeter, sebagian besar masyarakat tidak mau mengungsi. Lokasi pengungsian telah disiapkan di Pendopo Sampang. Masyarakat yang mau mengungsi ditampung di Kantor Dinas Kesehatan Kab Sampang dan dan ditepi jalan raya karena mereka tidak mau mengungsi jauh dari tempat tinggalnya. Sebagian memilih menumpang ke sanak saudaranya yang tidak kebanjiran.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah bahan-bahan sembako seperti makanan, air bersih, selimut, perahu karet dan lainnya. Kota Sampang adalah daerah rawan banjir karena posisinya di bawah air laut saat pasang dan akibat luapan Sungai Kemuning. Sebelumnya, pada 12 Februari lalu juga terjadi banjir yang menyebabkan enam desa/ kelurahan terendam banjir dan satu orang tewas terseret banjir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement