REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Aparat Kepolisian Resor Jember menyelidiki penyebab kematian siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMKN) 5 Jember, Ita Purnamasari yang mayatnya ditemukan di persawahan di Desa Ajung, Sabtu (27/2).
"Kami masih menyelidiki penyebab meninggalnya korban dan untuk mengungkap kasus pembunuhan itu masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP, Agus Supriyanto.
Sejumlah warga menemukan sesosok mayat perempuan yang bernama Ita Purnamasari, siswi kelas 12 SMKN 5 Jember yang beralamatkan di Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji. Jenazah korban ditemukan di areal sawah di Desa/Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember pada Sabtu.
"Untuk memastikan penyebab kematian korban, kami akan menunggu hasil autopsi dari rumah sakit dan polisi juga akan meminta keterangan sejumlah saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut," katanya.
Menurut dia, polisi akan meminta keterangan sejumlah saksi, di antaranya guru, keluarga korban, tempat les korban, dan pacarnya. Dari pemeriksaan saksi diharapkan bisa menjelaskan penyebab meninggalnya korban.
"Dugaan sementara korban meninggal karena aksi tindak pidana perampasan sepeda motor karena di lokasi kejadian tidak ditemukan sepeda motor korban, namun untuk kepastiannya kami masih terus menyelidikinya," katanya.
Ayah korban, Rofii mengatakan, anaknya berpamitan untuk pergi les bersama teman perempuannya pada Jumat (26/2). Namun keluarga tidak mengetahui nama teman yang berboncengan dengan anaknya.
"Biasanya kalau pulang diantar oleh pacarnya yang juga satu sekolah, namun kemarin pacarnya terlambat menjemput anak saya dan dikabarkan Ita sudah pulang bersama temannya," katanya lirih. Ia tidak menduga anaknya meninggal dunia dengan mengenaskan dan menjadi korban tindak kejahatan.
Wakil Kepala SMK Negeri 5 Jember, M. Sholeh mengatakan, korban adalah pelajar yang baik dan aktif sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (paskibra). Sehingga pihak sekolah seakan tidak percaya dengan kejadian yang menimpa Ita Purnamasari.
"Korban dikenal anak baik, rajin, dan selalu disiplin di sekolah. Selain itu, pelajar kelas 12 itu termasuk siswa berprestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah, karena sering memenangkan berbagai lomba," katanya.