Kamis 25 Feb 2016 20:28 WIB

'Orang Kaya Jangan Gunakan Elpiji Bersubsidi'

Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).
Foto: epublika/Darmawan
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) meminta para pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat serta orang-orang mampu untuk tidak menggunakan gas elpiji tiga kilogram. "Para pejabat dan orang kaya janganlah menggunakan elpiji tiga  kilogram. Itu barang bersubsidi yang dikhususkan untuk masyarakat miskin," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi setempat, Hanafi, di Karawang, Kamis (25/2).

Selama lebih dari sebulan terakhir, kelangkaan gas elpiji tiga kilogram terjadi di beberapa daerah sekitar Karawang. Kondisi itu diakuinya akibat pendistribusian elpiji bersubsidi yang salah sasaran.

Ia mengakui, masih banyak masyarakat yang tergolong mampu menggunakan gas elpiji tiga kilogram. 

Selain itu, cukup banyak pula pelaku usaha makanan yang menggunakan gas elpiji tiga kilogram. Atas hal tersebut pihaknya mengimbau agar para pejabat serta orang kaya di Karawang tidak menggunakan gas elpiji bersubsidi itu. Sebab akan berdampak terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram.

Menurut dia, lemahnya pengawasan pendistribusian gas elpiji tiga kilogram selama ini mengakibatkan kelangkaan di sejumlah daerah sekitar Karawang. Ia menyatakan sebenarnya sudah ada tim pengawasan pendistribusian gas elpiji 'melon' yang anggotanya terdiri atas jajaran pemerintah daerah dan Hiswana Migas.

Tetapi, Hanafi mengatakan tetap saja masih belum maksimal pengawasannya. Sehingga di lapangan masih terjadi kelangkaan gas elpiji yang merupakan barang bersubsidi tersebut.

Rata-rata kebutuhan gas elpiji di 30 kecamatan sekitar Karawang mencapai 1,8 juta tabung per bulan. Kini kuotanya ditambah hingga mencapai 1,9 juta tabung per bulan. Meski demikian, tetap terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement