REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH M Zainul Majdi mengungkapkan pariwisata NTB harus memiliki keunggulan yang berbeda. Salah satu yang ditonjolkan menjadi keunggulan adalah wisata halal. Sehingga pariwisata memiliki destinasi yang unggul dan berbeda dibandingkan destinasi pariwisata yang lain.
“Sektor yang menjadi titik keunggulan di dalam industri pariwisata harus diperkuat. NTB unggul dari wisata alam dan terkenal dengan handycrap harus diperkuat,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (25/2).
Menurut Zainul, jika pariwisata tidak memiliki keunggulan dan perbedaan maka akan sulit berkembang. Sehingga diharapkan peraturan peraturan di lingkup kabupaten/kota bisa sinkron.
Ia menuturkan, wisata halal merupakan upaya menciptakan perbedaan dan menarik pasar baru yang belum diperoleh sebelumnya. “Branding Halal Tourism belum ada di 34 provinsi dan kita berupaya menciptakan perbedaan dan menarik pasar baru,” ungkapnya.
Dia menilai persaingan industri pariwisata ke depan berjalan tidak akan mudah dan penuh tantangan termasuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, Zainul menganggap MEA harus dimaknai sebagai peluang bagi pariwisata NTB.
“Ke depan persaingan pariwisata akan menghadapi banyak tantangan. Mari kita ubah maindset, jadikan MEA sebagai peluang,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara diskusi “Menakar Potensi Pariwisata Dalam Rangka MEA”.
Menurut dia, dengan memahami MEA sebagai peluang maka pelaku industri pariwisata akan terdorong untuk melakukan inovasi. Sebab, pariwisata merupakan bagian dari indutsri kreatif. Oleh karena itu, kata kunci dalam menumbukan pariwisata adalah kreativitas.