Kamis 25 Feb 2016 16:36 WIB

Di Sleman, Perilaku Gay Sebabkan Perceraian

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Ilham
Perceraian (Ilustrasi)
Foto:
Bupati Sleman Sri Purnomo

Bupati Sleman, Sri Purnomo berkomitmen untuk menangani masalah LGBT. Pasalnya, perilaku tersebut bertentangan dengan agama dan etika moral yang dianut masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Kita ini negara beragama. LGBT tidak bisa ditolelir lagi. Ditambah kita pusat pendidikan. Ya hal tersebut harus kita tangani,” katanya. Sri menyampaikan, penanganan LGBT bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah. Tapi juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat dan perguruan tinggi.

Menurut Sri, LGBT sendiri sebenarnya merupakan fenomena lama yang sudah terjadi sejak zaman Nabi Nuh AS. Namun isu tersebut sengaja dimunculkan di negara maju. Lalu disebarkan melalui proses globalisasi. Sebagai pengayom masyarakat, ia berpendapat, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi warganya dari nilai-nilai kontranorma tersebut.

“Kita akan fokus untuk menangani masalah ini. Jika nantinya diperlukan rehabilitasi, nanti kami akan lakukan rehabilitasi,” kata Sri. Adapun hal yang paling penting untuk dilakukan saat ini adalah membentengi masyarakat agar LGBT tidak menjadi tren dalam kehidupan sehari-hari.

Sri menuturkan, perkara LGBT akan menjadi bahasan di level forum pimpinan daerah. Di antaranya meliputi Bupati, Kapolres, Dandim, dan Kepala Kementerian Agama (Kemenag). Ia berpendapat, jika penanganannya hanya diserahkan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD), maka masalah LGBT ini tidak akan selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement