Kamis 25 Feb 2016 16:18 WIB

Yogyakarta Diusulkan Jadi World Heritage City ke UNESCO

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Keraton Ngayogyakarta.
Keraton Ngayogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta akan diajukan ke UNESCO sebagai World Heritage City atau Kota Warisan Budaya Dunia. "Namun Yogyakarta ini bukan hanya kota Yogyakarta, melainkan sebagai wilayah kebudayaan dalam arti luas yang meliputi kabupaten/kota, termasuk pertanian, tradisi, seni, gunung merapi, laut dan antara benda dan tak benda, ini tak bisa dipisahkan," kata Ketua Delegasi Indonesia di UNESCO Wiendu Nuryanti pada wartawan usai beraudiensi dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (25/2).

Menurut Wiendu, aspek kebudayaan adalah baik yang benda maupun tak benda. Hal ini sejalan dengan keistimewaan DIY. Windu mengatakan, sekarang sedang dipersiapkan dan mungkin diajukannya dua sampai tiga tahun ke depan. 

Windu mengatakan, untuk pengajuan Yogyakarta sebagai World Heritage City, memerlukan waktu cukup lama. "Waktu kita memperjuangkan Subak Bali sebagai World Heritage City saja perlu waktu 12 tahun," ungkap mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan ini.

Namun, dia menambahkan kini pihaknya sudah tahu strateginya. Ketika pengajuan Subak. dia mengatakan,  kendalanya adalah dalam mengisi dokumen tidak seperti yang diharapkan. Bahasa Inggrisnya versi Prancis. Tetapi hal itu  bisa diatasi. "Apabila disetujui ini akan menjadi sumber ekonomi," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono mengatakan pengajuan Yogyakarta sebagai World Heritage City idenya dari Pemda DIY sejak 2014. Yogyakarta perlu punya keunggulan unutuk diangkat ke tingkat dunia supaya bermanfaat lebih besar. Jika Yogyakarta menjadi warisan budaya dunia, menurut dia, ada kepedulian dunia terhadap eksistensi Yogyakarta.

Umar mengatakan garis imajiner dan sumbu filosofis merupakan satu-satunya yang ada di Yogyakarta. Karena hal itu  bukan sekadar nama tetapi filosofi kehidupan. Menurut dia, hal tersebut sudah ada kajian ilmiahnya dan ini salah satu yang akan diajukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement