REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sekitar 70 persen rakyat Indonesia saat ini belum sejahtera. Pemerintah didorong perlu terus melakukan upaya perjuangan.
"Yang sejahtera saat ini baru 30 persen," kata Ketua DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibdjo saat menyampaikan arahan kepada ratusan kader Perindo di Pamekasan, Madura, Kamis (25/2).
Semangat membentuk Partai Perindo, kata dia, merupakan wadah perjuangan untuk kesejaheraan masyarakat. Negara yang sudah sejahtera dan maju, akan mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia, terutama dalam pengembangan intelektual, seperti pendidikan.
Untuk menjadi negara maju, kata dia, pendapatan masyarakat rata rata 12 ribu dolar AS setahun sesuai dengan standar internasional. "Kita merdeka 70 tahun, tapi kesejaheaan masih rendah, jauh dari batas minumum negara maju," katanya.
Untuk memajukan perekenomian bangsa dan kesejahteraan masyarakat di masa-masa yang akan datang, kata dia, maka, menurut HT perlu adanya wadah perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat. "Perindo ini merupakan wadah perjuangan," katanya menjelaskan.
Konsepnya, kata dia, memberdayakan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah, serta pentingnya diklat keterampilan. "Mengapa perlu pelatihan? Karena di Indonesia ini 40 persen pendidikannya masih SD," katanya.
Di samping diklat, para pelaku usaha mikro dan menengah itu juga perlu mendapatkan perlindungan. Ketua Umum DPP Perindo ini menjelaskan, pengusaha kecil bisa maju, bukan hanya karena dikasih bantuan uang akan tetapi juga harus dilindungi," katanya menjelaskan.
"Jika konsep perlindungan ekonomi mikro ini terlaksana, maka Indonesia jelas akan lebih maju," katanya menjelaskan.
(Baca juga: Golkar Diminta Belajar dari Semangat Kemandirian Bung Hatta)