Kamis 25 Feb 2016 06:35 WIB

Cerita Adik Wanita Penghibur di Kalijodo, 'Kakak Saya Ngakunya Kerja di Singapura'

Rep: c21/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Selasa (23/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  Suasana gaduh masih terdengar di lorong-lorong kawasan Kalijodo, Kelurahan Pajegalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Meski hari sudah mulai gelap, namun sejumlah warga, pemulung hingga pengepul tetap memenuhi jalan setapak tersebut.

Saat melintas jalan setapak, sebuah jembatan menembus Jalan Bidara Raya, tepat berseberangan dengan Jalan Kepanduan II. Di sana tidak ada lagi dipenuhi dengan kendaraan-kendaraan yang terarkir. Namun hanya terlihat aparat berjaga di tiga pos berbeda.

Tak jauh dari sana duduk beberapa orang di dekat pos terbuat dari kayu, yang salah satu namanya adalah Kiki (18) remaja asal Lampung. Kiki mengatakan sudah sejak beberapa hari tidur dan bermalam di pos tersebut dengan rekannya yang lain. "Kakak saya sudah pergi kemana tahu, HP dan BBM-nya tidak aktif," ujar dia, Rabu (24/2).

Kiki mengatakan kalau kakaknya adalah seorang pekerja seks komersial (PSK) dan biasa dipanggil Ike atau Maya (27). Kakaknya telah menjadi seorang wanita penghibur selama kurang lebih lima tahun lamanya. Mempunyai kakak seorang lonte, bagi kiki memang sedikit menyakiti hati.  "Sakit hati pasti ada, tapi ada uang tutup mulut dari orangtua. Jadi dia ngasih uang kosan Rp 500 ribu," kata Kiki.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement