Kamis 25 Feb 2016 06:23 WIB

Dukung Bandara Baru, KAI Segera Bangun Aliran Jalur Solo-Kutoarjo

Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo
Foto: yogyayes
Masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VI Yogyakarta segera memasang aliran atas jalur kereta api cepat Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Kutoarjo.

"Langkah itu dilakukan untuk mendukung rencana pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 6 Yogyakarta Hendy Helmy di Kulon Progo, Rabu.

Ia mengatakan, jaringan kereta api yang sudah ada baik jalur pramek dan kereta api reguler tidak mungkin akan dioperasionalkan untuk moda transporasi pendukung bandara di Kulon Progo.

"Jalur lokomotif anset sangat lambat, kami akan menggunakan KRL untuk mendukung moda transporasi bandara. Rencananya, aliran atas akan mulai dipasang pada April 2016," kata Hendy.

Terkait pembangunan jaringan kereta api menuju bandara, Hendy mengatakan pihaknya akan membangun stasiun HAB (penghubung) dari Stasiun Kendungdang dan jalur utama menuju bandara. Pihaknya akan membuatkan jalur baru yang belok ke kiri ke arah bandara sepanjang sekitar tiga hingga empat kilometer.

Menurut Hendy, pebangunan rel dan pengaktifan kembali Stasiun Kedundang tersebut tidak memerlukan waktu yang lama. Saat pemerintah daerah sudah memberikan trase jalur dan izinnya, maka pihaknya tinggal membangun, dengan waktu yang diperlukan hanya sekitar enam bulan saja.

Sementara itu, pembebasan lahan untuk jalur rel menjadi tanggung jawab Angkasa Pura. "Trasenya, diberikan oleh pemkab dan Angkasa Pura, kami tinggal memasang rel saja," katanya.

Pemilihan Stasiun Kedundang, lanjutnya, karena jaraknya yang dinilai paling dekat menuju bandara. Hendy mengatakan, untuk mengaktifkan kembali stasiun itu bukanlah perkara sulit, tinggal memasang persinyalan, wesel, dan perlengkapan lainnya.

Selain itu, PT KAI akan membangun stasiun bandara di Solo dan Stasiun Tugu di selah utara untuk mengimbangi kepadatan jumlah penumpang ke bandara.

"Pembangunan jalur KRL sangat cepat, cukup satu tahun. Kalau bandara beroperasi 2020, jaringan kereta api bandara dibangun 2019," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement