Rabu 24 Feb 2016 19:22 WIB

Soal LGBT, Facebook tak Perlu Ditutup, Tapi Dikendalikan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Muhammad Subarkah
Pengguna jalan melintas di dekat spanduk berisi penolakan kepada kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Yogyakarta, Rabu (24/2)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengguna jalan melintas di dekat spanduk berisi penolakan kepada kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Yogyakarta, Rabu (24/2)

REPUBLIKA.CO.ID --  JAKARTA --  Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, apapun alasannya LGBT tak boleh mempromosikan diri di Indonesia baik lewat kampanye maupun lewat media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya.

"Facebook tak perlu ditutup karena mendukung LGBT. Namun Facebook yang ada di Indonesia harus dikendalikan," katanya, Rabu, (24/2).

Kementerian Komunikasi dan Informatika bisa bertemu dengan pengelola Facebook. Kemudian mengendalikan konten Faceboook.

"Jangan ada konten yang mempromosikan LGBT di Facebook. Jadi jangan Facebooknya yang ditutup, tapi dikendalikan saja kontennya."

Ibaratnya, ujar Arist, kalau mau membasmi tikus jangan lumbungnya yang dibakar. Tikusnya saja yang dibasmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement