REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kubu Romahurmuziy, Arsul Sani mengatakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP IV yang digelar di Ancol, Jakarta, Rabu (24/2) hari ini sudah sepengetahuan Suryadharma Ali (SDA).
Menurutnya, hal tersebut sudah disampaikan Wakil Ketua Umum PPP Hasil Muktamar Bandung, Emron Pangkapi saat menjenguk SDA beberapa waktu lalu. Dimana dalam pertemuan tersebut, SDA mengamini permintaan Mukernas, namun berpesan agar Mukernas tidak digelar terburu-buru.
"SDA bilang jangan keburu-buru, tunda dulu beberapa waktu, kamu Pak Emron ajak ngomong semua pihak, ajak dulu tentang (Mukernas) ini, bijak dia," kata Arsul dalam Mukernas di Ancol, Jakarta, Rabu (24/2).
Menurutnya, penundaan sesuai arahan SDA itu pun sudah dilakukan yakni lima hari dari semula Jumat-Sabtu pekan lalu menjadi Rabu-Kamis hari ini. Arsul mengatakan, penundaan tidak bisa dilakukan terlalu lama mengingat waktu yang tersisa untuk menggelar Muktamar.
"Nah karna dalam seminggu itu terjadi pembicaraan Pak Emron, Pak Epiyardi, Fenita, dan lainnya. Kita menilai ini udah kepepet waktunya, karna Juli ini penjaringan pencalonan Pilkada, nah makanya muktamar harus sebelum itu," ujarnya.
Selain itu, Mahkamah Partai PPP juga memerintahkan agar Muktamar segera dilakukan mengingat SK kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung akan berakhir Juli.
Maka itu penyelenggaraan Mukernas IV hari ini menurutnya sudah sesuai melalui prosedur. Selain itu juga, Mukernas juga digelar dalam rangka menentukan waktu pelaksaan Muktamar mendatang.
Adapun penolakan dari kubu Djan Faridz terkait Mukernas ini, Arsul pun meminta kelegowoan kubu Djan Faridz. Karena menurutnya, Mukernas ini juga diikuti oleh anggota dari kedua kubu baik kubu Romahurmuzy maupun kubu Djan.
"Di sini juga kedua kubu ngumpul, ada juga DPW kubu Djan, makanya janganlah perang media, kan kita bisa bicarakan disini, di acara ini," katanya.