Rabu 24 Feb 2016 15:07 WIB

Menpar: Semua Bisa belajar dari Kisah Sukses Banyuwangi

Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak semua daerah di Tanah Air untuk menimba ilmu dan implementasi pariwisata ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kabupaten berpenduduk 2 juta jiwa yang terletak di ujung timur Pulau Jawa itu dinilai berhasil menjadikan pariwisata sebagai lokomotof dalam membangun daerahnya.

“Banyuwangi itu contoh konkret, CEO-nya (bupati), menempatkan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya. Hasilnya setahun 1,5 juta wisnus, 30 ribu wisman,” ujar Menpar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).

Menurut Arief, komitmen Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, sangat jelas. Pemkab Banyuwangi, kata Menpar, mengalokasi sumber daya manusia (SDM) dan budgeting APBD-nya fokus menggarap pariwisata.

Kabupaten ini, kata dia, berhasil memanfaatkan perjalanan wisatawan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya. Banyuwangi mampu menyuguhkan atraksi yang mampu membetot orang untuk singgah satu atau dua hari sebelum atau sesudah ke Bali.

“UN-WTO –United Nation World Tourism Organization, atau lembaga PBB yang bergerak di bidang pariwisata pun menganugerahkan penghargaan khusus buat usaha keras dan konsisten Banyuwangi. Itu kebanggaan. Dan semua bisa belajar dari kisah sukses kota kecil itu. Bagaimana membangun mimpi ke depan, apa yang dilihat saat ini, dan bagaimana cara mewujudkan impiannya itu,” ungkap Arief.

Menpar menegaskan, semua itu berawal dari leadernya. Menurut dia, Bupati Banyuwangi berani tampil beda dengan membuat terobosan untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan warganya dari pintu pariwisata.

Ia menilai tak banyak bupati atau walikota yang berani mengambil risiko seperti itu. Karena pariwisata itu investasi jangka panjang, berpikir futuris, dan harus konsisten.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, penghargaan dari badan urusan pariwisata PBB yang diberikan kepada Banyuwangi mahal harganya. "Itu kepercayaan besar bagi Banyuwangi. Dan kami punya kewajiban untuk menunjukkan pada dunia bahwa Banyuwangi memang layak mendapatkannya," ujar Bramuda.

Pariwisata Banyuwangi bisa jadi jawara lantaran getol menggelar berbagai festival pariwisata yang dikelola dengan baik. Karenanya, di 2016 ini akan ada lebih dari 35 festival. “Bahkan implementasinya lebih dari 35 festival di 2016. Jumlahnya bisa mencapai 40 atau 45, tergantung tradisi dan kebudayaan lokal itu sendiri," paparnya.

Menurut Bramuda, salah satu andalannya adalah Banyuwangi Festival. Festival ini akan menawarkan sejuta pesona mulai dari seni dan budaya, olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal yang dikemas dalam festival kreatif.

"Banyuwangi Festival tidak hanya digelar untuk mempromosikan pariwisata, namun juga untuk memaksimalkan potensi daerah dan memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah," kata Bramuda. Untuk beragam festival tadi, Disbudpar Kabupaten Banyuwangi membagi ke dalam tiga kelas. Ada festival internasional, nasional, dan lokal.

Festival internasional,kata dia, akan mengundang banyak negara di berbagai belahan dunia. Yang kita siapkan International Tour de Banyuwangi Ijen. Untuk nasionalnya, ada Banyuwangi Batik Festival. Sementara lokalnya ada Banyuwangi Ethno Carnival.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement