Rabu 24 Feb 2016 11:52 WIB
Hari-Hari Terakhir Kalijodo

'Kita Harus Bina PSK Biar Perutnya Kenyang, Hatinya Tentram'

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo
Foto: batangkab.go.id
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberitaan terkait prostitusi di Kalijodo sedang memenuhi laman media-media massa. Penggusuran lokalisasi yang sudah puluhan tahun berdiri itu mendapat sorotan dari Bupati Kabupaten Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.

Yoyok mengatakan, pembinaan terhadap pekerja seks komersil (PSK) sejak 2012. "Kita harus bina PSK-PSK ini agar sadar, otaknya penuh, perutnya kenyang, dompetnya terisi, dan hatinya tentrem. Makanya, saya wadahi lewat Omah Sadar," katanya dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Rabu (24/2).

Tindakan persuasif ini sudah memperlihatkan bukti. Lewat Omah Sadar, banyak PSK yang sudah berganti profesi menjadi penjahit, perancang busana, dan membuka salon sendiri.

Peraih Bung Hatta Anticorruption Award 2015 ini menambahkan menggunakan cara menggusur lokalisasi, tidak ada jaminan mereka pindah ke daerah lain. "Ada yang jamin mereka gak jualan online, misalnya. Menurut saya, penyadaran yang paling penting," ucap dia.

Pemberantasan prostitusi bukan hanya masalah penataan kota atau administratif saja. "Prostitusi bukan hanya masalah tata kota. Negara mana yang tega membiarkan ada perdagangan perempuan? Selain tidak dibenarkan agama, ini tanggung jawab dunia seorang pemimpin," ucap dia mengakhiri.

(Baca Juga: Mendaras Sepenggal Cerita PSK Kalijodo yang Terlilit Hutang)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement